Pages

Wednesday, August 12, 2020

Have You Talk to Yourself?

            Mungkin hampir semua orang udah sering ya ngobrol sama diri sendiri. Mulai dari mikirin hal-hal nggak jelas, atau berimajinasi dan menggambarkan suatu kejadian di dalam kepala kita sampai terkadang bikin kita tiba-tiba ketawa sendiri waktu lagi di tempat umum. Tapi banyak nggak sih yang sadar kalau self-talk itu penting banget? Bahkan ada quotes yang berbunyi, “The most important conversation you will ever have is the one you have with yourself” dan “Most of us are totally unaware that our inner conversations are the causes of the circumstances of our life.”

Menurut video podcast mengenai langkah kunci keluar dari penjara diri yang disampaikan oleh Zein Permana, seorang akademisi psikologi lulusan Universitas Gadjah Mada, self-talk ini penting banget untuk menghubungkan diri ideal kita dengan diri aktual kita. In case you missed it, aku pernah nyinggung sedikit tentang penjara diri ini di sini.

Singkatnya, konsep dari penjara diri adalah situasi di mana kita stuck di kondisi yang itu-itu aja, nggak bisa ke mana-mana. Dimenasi penjara diri ini sebenarnya ada 3, yaitu dimensi intra personal, dimensi inter personal dan dimensi waktu. Tapi di sini aku pengen bahas mengenai dimensi intra personal aja, kalau mau lebih jelasnya bisa ditonton di sini.

Jadi di dimensi intra personal ini terdapat jarak antara diri ideal kita dan diri aktual kita.

        Lebih gampangnya, diri ideal ini adalah diri yang kita impikan, seperti ingin menjadi dokter, penyanyi, atau presiden. Sedangkan diri aktual adalah diri kita yang sekarang. Jarak antara diri ideal dan diri aktual adalah tindakan yang perlu kita lakukan untuk mencapai impian tersebut. Namun nggak jarang yang mengalami kesulitan untuk meraih mimpi tersebut, hingga berakhir menyerah dan meninggalkan impiannya sebatas angan-angan.

Diri ideal ini penggambarannya bisa macem-macem ya, tergantung seperti apa diri yang kalian inginkan. Nggak melulu mengenai profesi, bisa juga mengenai hal lain misalnya ingin hidup yang lebih sehat, ingin tubuh yang lebih kurus atau lebih berisi, dan lain-lain. Trus apa hubungannya sama self-talk?

Nah, melalui self-talk ini, kita bisa ngobrol dan berdiskusi dengan diri kita sendiri. Mempertemukan diri ideal kita dan diri aktual kita untuk ngomongin gimana caranya mempersempit jarak di antara keduanya. Kalian bisa mem-break down bagaimana cara untuk meraih mimpi/goals kalian dalam tindakan-tindakan nyata yang bisa kalian lakukan langkah demi langkah. Contohnya, kita menginginkan gaya hidup yang sehat sebagai diri ideal kita, lalu kita bisa membuat poin-poin apa saja yang perlu kita lakukan untuk mencapainya, seperti:

1.       Menghindari junk food

2.       Lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur

3.       Workout seminggu 3 kali

4.       Mengonsumsi vitamin secara rutin, dll..

Dengan membuat poin-poin seperti di atas akan mempermudah kita untuk meraih diri ideal kita karena kita tahu pasti apa yang harus dilakukan.

Selain itu, dengan melakukan self-talk kita juga bisa lebih memahami dan memaklumi diri aktual kita andaikan masih mengalami kesulitan dalam merealisasikan tindakan tersebut. Jadi kita nggak akan mikir, “Ah, gini aja masa nggak bisa sih” atau “Udahlah nggak mungkin bisa, nyerah aja.” Well, dengan contoh di atas, bayangin dong yang selama ini kita hidup bertahun-tahun terbiasa mengonsumsi junk food dan mi instan terus tiba-tiba harus berhenti? Seperti yang aku sampaikan di artikel sebelumnya mengenai mengubah hidup, itu nggak mudah dan nggak akan terjadi secara instan. Kemungkinan besar kita akan gagal berkali-kali sebelum akhirnya berhasil. Jadi jangan terlalu menyalahkan diri dan menganggap kita nggak akan bisa.

Self-talk ini nggak hanya perlu dilakukan sekali, dua kali saja, tapi terus secara rutin. Tiap kali merasa down, kita bisa menyempatkan waktu dan melakukan self-talk untuk kembali memaklumi dan meyakinkan diri kalau kita pasti bisa. Menurut Zein, andaikan kita nggak bisa mencapai diri ideal kita sepenuhnya pun, dalam proses self-talk dan usaha yang telah kita lakukan untuk meraihnya tetap akan membuat kita merasa wellbeing dan membuat diri kita berkembang dibandingkan kita stuck di kondisi yang sama dan nggak bisa ke mana-mana.

Dalam artikel tentang cara mengatasi overthinking yang ditulis Kak Naj di blognya, dia juga menyebutkan mengenai self-talk. Dengan ngobrol sama diri sendiri, menurutnya kita jadi bisa menemukan jawaban kenapa kita terus memikirkan hal-hal tertentu yang kemudian bisa membuat kita menjadi lebih rileks dan mengurangi overthinking.

            Pastinya masih banyak manfaat lain yang bisa kita peroleh jika kita sering ngobrol dengan diri kita sendiri. Jadi jangan bosen-bosen buat ngelakuin self-talk secara rutin supaya kita bisa lebih berdamai dengan diri kita sendiri. 

2 comments:

  1. Hallo, salam kenal ya...
    Kebetulan saya suka ngelakuin self talk juga, biasanya dimulai dengan nanya dulu apakah saya baik-baik aja. Bedanya, saya jawab 'fine, thank you' kalau ditanya orang lain. Kalau nanya sama diri sendiri, saya harus lebih terbuka, karena diri kita sendiri lah yang paling mengerti.
    Seringnya saya datang berkunjung ke dalam diri, ketika punya self-doubt, atau contoh yang paling fresh dari kejadian kemarin, ketika pada kenyataannya saya mulai keluar sedikit dari goal yang kita inginkan (mirip dengan yang disampaikan di artikel diatas) :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi, salam kenal juga!^^
      Iya enaknya ngobrol sama diri sendiri kita jadi bisa lebih jujur dan terbuka, nggak perlu ngerasa minder atau malu kayak kalo cerita ke orang lain.
      Sama sih, aku juga sering self-talk kalo lagi ragu atau mulai hilang arah XD sekalian merenung sambil reminder biar inget tujuan awal kita

      Delete

Announcement!!

  Terima kasih buat semua yang udah menyempatkan waktu buat mampir dan baca artikel di blog ini selama ini. It’s means a lot for me! Sebag...