Menurut video podcast mengenai langkah kunci keluar dari penjara diri yang
disampaikan oleh Zein Permana, seorang akademisi psikologi lulusan Universitas
Gadjah Mada, self-talk ini penting
banget untuk menghubungkan diri ideal kita dengan diri aktual kita. In case you missed it, aku pernah nyinggung
sedikit tentang penjara diri ini di sini.
Singkatnya, konsep dari penjara diri adalah
situasi di mana kita stuck di kondisi
yang itu-itu aja, nggak bisa ke mana-mana. Dimenasi penjara diri ini sebenarnya
ada 3, yaitu dimensi intra personal, dimensi inter personal dan dimensi waktu.
Tapi di sini aku pengen bahas mengenai dimensi intra personal aja, kalau mau
lebih jelasnya bisa ditonton di sini.
Jadi di dimensi intra personal ini terdapat
jarak antara diri ideal kita dan diri aktual kita.
Diri ideal ini penggambarannya bisa
macem-macem ya, tergantung seperti apa diri yang kalian inginkan. Nggak melulu
mengenai profesi, bisa juga mengenai hal lain misalnya ingin hidup yang lebih
sehat, ingin tubuh yang lebih kurus atau lebih berisi, dan lain-lain. Trus apa
hubungannya sama self-talk?
Nah, melalui self-talk ini, kita bisa ngobrol dan berdiskusi dengan diri kita
sendiri. Mempertemukan diri ideal kita dan diri aktual kita untuk ngomongin
gimana caranya mempersempit jarak di antara keduanya. Kalian bisa mem-break down bagaimana cara untuk meraih
mimpi/goals kalian dalam
tindakan-tindakan nyata yang bisa kalian lakukan langkah demi langkah.
Contohnya, kita menginginkan gaya hidup yang sehat sebagai diri ideal kita,
lalu kita bisa membuat poin-poin apa saja yang perlu kita lakukan untuk
mencapainya, seperti:
1.
Menghindari junk
food
2.
Lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur
3.
Workout
seminggu 3 kali
4.
Mengonsumsi vitamin secara rutin, dll..
Dengan membuat poin-poin seperti di atas akan
mempermudah kita untuk meraih diri ideal kita karena kita tahu pasti apa yang
harus dilakukan.
Selain itu, dengan melakukan self-talk kita juga bisa lebih memahami
dan memaklumi diri aktual kita andaikan masih mengalami kesulitan dalam
merealisasikan tindakan tersebut. Jadi kita nggak akan mikir, “Ah, gini aja
masa nggak bisa sih” atau “Udahlah nggak mungkin bisa, nyerah aja.” Well, dengan contoh di atas, bayangin
dong yang selama ini kita hidup bertahun-tahun terbiasa mengonsumsi junk food dan mi instan terus tiba-tiba
harus berhenti? Seperti yang aku sampaikan di artikel sebelumnya mengenai
mengubah hidup, itu nggak mudah dan nggak akan terjadi secara instan.
Kemungkinan besar kita akan gagal berkali-kali sebelum akhirnya berhasil. Jadi
jangan terlalu menyalahkan diri dan menganggap kita nggak akan bisa.
Self-talk
ini nggak hanya perlu dilakukan sekali, dua kali saja, tapi terus secara rutin.
Tiap kali merasa down, kita bisa
menyempatkan waktu dan melakukan self-talk
untuk kembali memaklumi dan meyakinkan diri kalau kita pasti bisa. Menurut Zein,
andaikan kita nggak bisa mencapai diri ideal kita sepenuhnya pun, dalam proses self-talk dan usaha yang telah kita
lakukan untuk meraihnya tetap akan membuat kita merasa wellbeing dan membuat diri kita berkembang dibandingkan kita stuck di kondisi yang sama dan nggak
bisa ke mana-mana.
Dalam artikel tentang cara mengatasi overthinking yang ditulis Kak Naj di
blognya, dia juga menyebutkan mengenai self-talk.
Dengan ngobrol sama diri sendiri, menurutnya kita jadi bisa menemukan jawaban
kenapa kita terus memikirkan hal-hal tertentu yang kemudian bisa membuat kita
menjadi lebih rileks dan mengurangi overthinking.
Pastinya masih banyak manfaat lain yang bisa kita peroleh jika kita sering ngobrol dengan diri kita sendiri. Jadi jangan bosen-bosen buat ngelakuin self-talk secara rutin supaya kita bisa lebih berdamai dengan diri kita sendiri.♥
Hallo, salam kenal ya...
ReplyDeleteKebetulan saya suka ngelakuin self talk juga, biasanya dimulai dengan nanya dulu apakah saya baik-baik aja. Bedanya, saya jawab 'fine, thank you' kalau ditanya orang lain. Kalau nanya sama diri sendiri, saya harus lebih terbuka, karena diri kita sendiri lah yang paling mengerti.
Seringnya saya datang berkunjung ke dalam diri, ketika punya self-doubt, atau contoh yang paling fresh dari kejadian kemarin, ketika pada kenyataannya saya mulai keluar sedikit dari goal yang kita inginkan (mirip dengan yang disampaikan di artikel diatas) :)
Hi, salam kenal juga!^^
DeleteIya enaknya ngobrol sama diri sendiri kita jadi bisa lebih jujur dan terbuka, nggak perlu ngerasa minder atau malu kayak kalo cerita ke orang lain.
Sama sih, aku juga sering self-talk kalo lagi ragu atau mulai hilang arah XD sekalian merenung sambil reminder biar inget tujuan awal kita