Pernah nggak terlintas di pikiran kalian, sejauh apa sih
kalian mengenal diri kalian sendiri? Mungkin kedengarannya sepele, tapi aku
rasa banyak orang nggak cukup mengenali diri mereka sendiri. Menurut Powers
(1977), konsep
pengenalan diri adalah kesadaran dan pemahaman terhadap dirinya sendiri
yang meliputi; siapa aku, apa kemampuanku, apa kekuranganku, apa kelebihanku,
apa perananku dan apa keinginanku.
Kenapa mengenali diri ini aku masukkan dalam salah satu bab
Journey of Changing Life, karena menurutku mengenali diri kita lebih jauh
termasuk salah satu langkah penting dalam menentukan langkah hidup kita
selanjutnya. Apa hal yang kita kuasai? Apa hal yang membuat kita senang? Apa
hal yang ingin kita capai dalam hidup kita? Semua pertanyaan itu dapat kita
jawab setelah kita mengenali diri kita sendiri. Selain mengenali potensi diri,
kita juga akan mengetahui kekurangan dalam diri kita yang sekiranya mungkin
ingin kita perbaiki untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa dan lebih baik lagi.
So, let’s take a moment to know more about ourself…
Setelah aku lulus kuliah, aku menyadari banyak hal yang
berubah dari diriku. Bagaimana aku hidup mandiri selama 4 tahun di perantauan
juga cukup banyak memberi pengaruh terhadap kepribadianku yang sekarang, entah
itu positif maupun negatif. Yang aku lakukan pertama adalah menjabarkannya di
sebuah buku jurnal apa-apa saja yang aku ketahui mengenai diriku sendiri.
Berikut merupakan sedikit dari list yang aku tulis dan terlalu memalukan buat
ditunjukin keseluruhannya ahaha…
Kemungkinan besar yang akan kita list adalah hal-hal yang
paling mencolok atau yang paling kita ingat mengenai diri kita sendiri. Mungkin
akan ada beberapa hal yang terlewat, sehingga untuk membantu mengenali lebih
dalam diri kita sendiri bisa menggunakan jurnal-jurnal di bawah ini yang aku
dapatkan dari beberapa sumber di pinterest.
Kalian bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan
menuliskannya di buku, atau mengetiknya di word, atau bahkan mempostingnya di
twitter. Whatever it is, happy discovering more about yourself! ^^
Manfaat lain dalam mengenali diri sendiri adalah kita jadi
bisa lebih mengapresiasi dan menerima diri kita sendiri. Aku yakin bukan aku
aja yang pernah merutuki kenapa aku harus hidup kayak gini, kenapa aku nggak
terlahir jadi orang ini yang keliatannya hidupnya lebih bahagia, kenapa aku
nggak gini, kenapa nggak gitu dan bla bla banyak lagi. Tapi sambil mengisi
jurnal-jurnal di atas, kalian pasti ingat-ingat lagi nggak sih sejauh apa kalian
sekarang? Sebanyak apapun masalah yang telah kalian hadapi dan kalian pikir
kalian nggak akan bisa bertahan, but look! You’re here now and you made it!
Give applause for yourself for being strong enough!
Seperti yang dituliskan Maudy di bukunya, “In order to love who you are, you cannot
hate the experiences that shaped you.” Jadi yuk, mulai mensyukuri
apa yang sudah kita alami, baik itu pengalaman yang kurang mengenakkan maupun
pengalaman yang berkesan bagi kita. Karena semua hal itulah yang membentuk diri
kita yang sekarang. Tidak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain
karena setiap orang mengalami proses yang berbeda dalam hidupnya, dan tentunya
proses itu tidak berlangsung di saat yang bersamaan. So just appreciate yourself for being who
you are and for all the progress that already happened in your life.
Setelah kalian berhasil menjawab pertanyaan di jurnal-jurnal
di atas, tentunya kalian akan memiliki lebih banyak gambaran mengenai diri
kalian sendiri, kan? Kalian jadi lebih jelas mengetahui apa yang kalian suka,
apa mimpi kalian. Nah di bab selanjutnya aku akan membahas mengenai bagaimana
membentuk habit atau kebiasaan untuk membantu sedikit banyak menata hidup kita
untuk meraih hidup yang kita impikan.
Namun sebelum itu, seperti yang aku bilang sebelumnya, kita
juga jadi mengetahui kekurangan dari diri kita, sifat-sifat buruk apa yang kita
miliki. Memang tidak ada manusia yang sempurna, dan kita juga perlu menerima
diri kita apa adanya, tetapi kita sadari atau tidak, pasti ada sifat buruk kita
yang sangat menjengkelkan bagi orang lain. Kita mungkin nggak bisa 100%
menghilangkannya, tapi aku rasa kita pasti bisa meminimalisirnya.
Contohnya seperti aku, aku sangat sadar aku orangnya moody-an
dan gampang marah, tapi nggak lantas aku membiarkannya gitu aja. Tentu nggak
mudah buat tiba-tiba berubah, tapi aku terus berproses untuk menangani sifat
burukku ini. Biasanya kalo moodku udah nggak bagus, aku bakal ngehindarin
orang-orang selama beberapa saat sampai aku bisa mengendalikan moodku menjadi lebih
baik sehingga aku nggak akan ngelampiasin moodku yang jelek ke orang lain. Aku
juga mulai belajar mengendalikan emosi saat aku marah supaya aku nggak akan
marah-marah dan melontarkan ucapan kasar ke orang lain. Sekali lagi, ini nggak
mudah. Tapi aku ingin berubah sedikit demi sedikit supaya aku nggak banyak
menyusahkan orang lain dengan sifat burukku ini, because world doesn’t revolve around me, jadi aku
nggak boleh egois dan cuma mengutamakan diriku sendiri. And I hope everyone do
the same too. Apapun sifat buruk kalian, yuk coba pelan-pelan cari solusi
gimana cara nanganinnya yang baik. Believe me, itu bakal berguna banget buat
kalian sendiri dan orang-orang terdekat kalian. J
No comments:
Post a Comment