Pages

Thursday, July 16, 2020

How to Respond to Hate Speech Online


Media sosial sekarang udah jadi bagian penting dalam kehidupan banyak orang khususnya bagi generasi milenial. Mulai dari instagram, twitter, facebook, youtube, snapchat, whatsapp, dan masih banyak lagi media-media sosial lain yang sering kita gunakan dengan berbagai macam fitur menarik yang diberikan. Apalagi dengan kondisi pandemi covid seperti saat ini memungkinkan banyak orang jadi lebih sering online dan menghabiskan lebih banyak waktu menjelajah media sosial sebagai hiburan karena nggak bisa beraktivitas di luar rumah dan juga biar tetap up to date sama berita-berita terkini.
        Tapi selain memberikan banyak manfaat, nggak bisa dipungkiri kalau terkadang media sosial juga bisa bikin kita lelah. Aku sendiri sempat ngalamin ini beberapa waktu yang lalu dan akhirnya memutuskan buat mengurangi penggunaan media sosial khususnya twitter karena capek bacain hate speechnya orang-orang. Sebagai pengguna aktif twitter, udah jadi rahasia umum kalau di twitter sering banget ada ribut-ribut dengan berbagai macam topik hampir setiap harinya. Apalagi sekarang ada beberapa autobase julid yang emang dikhususin buat menebar kebencian. Kalau orang-orang bisa saling diskusi dengan bahasa yang baik sih fine fine aja, ya. Tapi nyatanya di media sosial lebih banyak manusia yang nggak bisa ngontrol ucapannya dan losss aja enakin ngehujatnya mentang-mentang nggak berhadapan langsung sama orang lain. Aku yang nggak terlibat dalam diskusi aja suka kesel kalau bacain tweet-tweet orang yang ngomongnya kelewatan, gimana perasaan orang yang dihujat? Aku nggak tau apakah para penebar hate speech ini pernah mikirin gimana dampak dari ucapan  mereka terhadap orang lain atau enggak, tapi faktanya itu di luar kontrol kita. Yang bisa kita kontrol ya cuma diri kita sendiri. So for a reminder, please jaga ucapan kita di media sosial, ya!
And now let’s talk how to respond to hate speech online instead. Waktu lagi browsing mengenai topik ini, aku nemuin salah satu artikel menarik yang berjudul Teach Your Kids How to Respond to Hate Speech Online. Kalau dipikir-pikir bener juga, ya. Aku beberapa kali lihat di twitter orang-orang yang ngeluh karena akun twitternya kena lock gara-gara usia. Dan waktu aku cari tahu berapa batasan umur minimal di twitter, ternyata hasilnya adalah 13 tahun. Otomatis orang-orang yang ngeluh akunnya kena lock itu usianya di bawah ketentuan 13 tahun. Kebayang nggak gimana di usia mereka kalau bacain hate speech di twitter?
Di jaman yang udah serba canggih gini kayaknya emang susah ya buat membatasi penggunaan media sosial buat anak-anak yang sebenernya belum cukup umur. Solusi terbaiknya mungkin memang harus diajarin gimana caranya ngerespon hate speeh-hate speech yang kemungkinan bakal mereka temuin di media sosial. Orang dewasa aja masih banyak yang kebakaran jenggot ikutan marah atau jadi sedih banget dan kepikiran kalau dapet hate comment, gimana sama anak kecil? So, kalau kalian punya anak, adik, sepupu atau siapa pun yang masih belum cukup umur tapi udah aktif main media sosial, bisa diajarin juga yaa gimana cara buat ngerespon hate speech online.
  •          Leave it/report/block

Cara paling mudah untuk menghadapi hate speech yaitu nggak perlu diladenin/dibalas, kalau dirasa mengganggu bisa report dan block aja pengguna yang bersangkutan. Nggak membalas ucapan buruk orang lain nggak membuat kita kalah, kok. Kalau memang orang tersebut nggak bisa berdiskusi dengan baik, daripada bikin kita ikutan emosi dan membuang-buang waktu, lebih baik nggak usah diacuhkan.
  •          Don’t bother to think about it

Nggak perlu repot-repot mikirin hate speech orang lain terhadap kita. Mereka nggak tau siapa kita, apa yang udah kita alamin, they know nothing about us. Dan mungkin kita juga nggak mengerti tentang mereka yang membuat kita memiliki perspektif yang berbeda. Sebenarnya punya sudut pandang yang berbeda itu wajar banget, tapi kalau udah memaksakan pendapat pribadi kepada orang lain terutama dengan bahasa yang kasar itu udah nggak wajar. Jadi nggak perlu dimasukin ke hati. Anggap aja mereka orang gila yang nggak perlu didengerin.
  •          Distract yourself by doing something else

Kalau memang masih susah buat nggak kepikiran, coba istirahat dulu dari media sosial dan menyibukkan diri dengan hal-hal yang lain kayak baca buku, nonton film, nonton drama, anime, dll.. Kalau efek hate speechnya nggak main-main sampai bikin sedih banget dan overthinking, mungkin bisa puasa main media sosial dulu selama beberapa hari sampai ngerasa lebih baik. Nggak buka media sosial nggak bikin kita mati, kok.
  •          Talk about it

Kalau dirasa mengganjal, bisa coba cerita ke orang terdekat kita. Kemungkinan besar mereka bakal support dan nenangin kita buat nggak perlu mikirin hate speech tersebut, yang bisa bikin kita jadi ngerasa lebih tenang.

Yang pasti kita nggak boleh bales hate speech dengan hate speech juga. Kalau kayak gitu nggak bakal ada habisnya, dong? Udah nggak ada untungnya, cuma bikin emosi dan buang-buang waktu aja. Mendingan nonton video kucing yang uwu-uwu di twitter aja c:


1 comment:

  1. Hi Via! AAAA I really like your thoughts.
    Setuju banget sih, kita juga perlu berusaha menyediakan lingkungan yang sehat buat pikiran.
    Oh ya, menurut kamu okekah untuk nge block akun orang yang kita kenal? ya sebenernya ngga ada masalah sih, tapi kadang kita hanya ngga ingin berbagi hal (seperti cuitan kita) dengan orang-orang tersebut. Thankyou!

    ReplyDelete

Announcement!!

  Terima kasih buat semua yang udah menyempatkan waktu buat mampir dan baca artikel di blog ini selama ini. It’s means a lot for me! Sebag...