Pages

Tuesday, July 21, 2020

Why It's Important to Limit Smartphone Use


Well, mengurangi penggunaan smartphone di kondisi normal aja udah cukup susah untuk dilakukan, apalagi dalam kondisi pandemi kayak sekarang di mana kita nggak bisa keluar dan bertemu dengan orang lain secara bebas. Apa lagi yang bisa kita lakuin di rumah kalau nggak main hp, rite?
        Sebenarnya ide awal yang bikin aku nulis tentang hal ini adalah artikel dari Psychology Today yang aku baca beberapa hari yang lalu. Artikel itu berjudul Why So Many Young People Today Are Depressed’. Menurut artikel tersebut, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa psikolog menunjukkan bahwa dari tahun 2008 sampai dengan 2017, pada kelompok dewasa muda (young adult) mengalami tekanan psikologis yang serius dengan peningkatan sebanyak 71%. Sedangkan pada kelompok remaja (kisaran usia 12 – 17 tahun) mengalami peningkatan sebanyak 52%. Menurut pendapat para psikolog tersebut, hal ini disebabkan karena adanya peningkatan komunikasi melalui perangkat elektronik (smartphone) dan penurunan durasi dari jam tidur. Apalagi kalau penurunan jam tidurnya gara-gara nggak bisa berhenti main hp.
Hal ini juga mengingatkanku sama buku Maudy: Dear Tomorrow di bab yang membahas mengenai penggunaan media sosial melalui smartphone yang berlebihan dapat membuang waktu dan mengurangi produktivitas yang bisa kita lakukan untuk hal lain. Di sana Maudy menyarankan agar kita hanya membuka media sosial dengan tujuan yang spesifik. Setelah mendapatkan apa yang kita inginkan, maka stop scrolling dan tutup media sosialnya. “Aimless scrolling and absorbing updates rarely adds significant value. You could be saving the world with that time,” she said.

Alasan lain pentingnya membatasi penggunaan smartphone aku dapatkan dari video Be Inspired yang berjudul ‘You Will Never Be Lazy Again’ ini. Di video tersebut menekankan bahwa penggunaan smartphone dapat membuat kita ter-distracted atau teralihkan, membuat kita menjadi tidak fokus dengan kegiatan yang seharusnya kita lakukan atau ketika kita sedang berbicara dengan orang lain. Selain itu, smartphone yang kita gunakan juga memancarkan sinar biru (blue lights) yang dapat mengurangi produksi melatonin di dalam tubuh dan menyebabkan kita kesulitan untuk tidur lebih awal.
Namun di kondisi seperti saat ini, smartphone dan media sosial justru banyak membantu kita untuk tetap terhubung dan menjalin komunikasi dengan orang lain. Kita juga bisa menikmati berbagai hiburan melalui media sosial yang dibagikan oleh orang-orang yang dapat membuat kondisi mental kita tetap ‘sane’ selama melalui masa pandemi ini. Mungkin melalui masa-masa ini kita jadi bisa belajar betapa berharganya waktu yang kita habiskan dengan bercengkrama bersama orang lain. Betapa berharganya waktu yang kita habiskan dengan bebas di luar rumah. Sehingga soon, saat pandemi ini usai, saat kita bisa bertatapan langsung dengan orang lain, saat kita bisa berkegiatan dengan bebas di luar rumah, kita bisa lebih menikmati waktu-waktu itu dan menjauhkan sejenak smartphone kita agar kita bisa fokus dengan momen-momen yang sedang kita alami.
For now, let’s use our smartphone effectively and get a proper rest. Aku beberapa kali baca di twitter cerita orang yang jam tidurnya jadi kacau semenjak di rumah terus. Please take a rest well. Tanpa kita sadari, tidur tuh penting banget buat kesehatan fisik dan mental. Kalau semenjak di rumah terus kondisi kulit jadi bermasalah, salah satu penyebabnya bisa dikarenakan jam tidur yang nggak teratur. So once again, take a rest well!

No comments:

Post a Comment

Announcement!!

  Terima kasih buat semua yang udah menyempatkan waktu buat mampir dan baca artikel di blog ini selama ini. It’s means a lot for me! Sebag...