Media sosial sekarang udah jadi bagian penting dalam
kehidupan banyak orang khususnya bagi generasi milenial. Mulai dari instagram,
twitter, facebook, youtube, snapchat, whatsapp, dan masih banyak lagi
media-media sosial lain yang sering kita gunakan dengan berbagai macam fitur menarik
yang diberikan. Apalagi dengan kondisi pandemi covid seperti saat ini
memungkinkan banyak orang jadi lebih sering online
dan menghabiskan lebih banyak waktu menjelajah media sosial sebagai hiburan
karena nggak bisa beraktivitas di luar rumah dan juga biar tetap up to date sama berita-berita terkini.
Tapi selain memberikan banyak manfaat, nggak bisa dipungkiri
kalau terkadang media sosial juga bisa bikin kita lelah. Aku sendiri sempat
ngalamin ini beberapa waktu yang lalu dan akhirnya memutuskan buat mengurangi
penggunaan media sosial khususnya twitter karena capek bacain hate speechnya orang-orang. Sebagai
pengguna aktif twitter, udah jadi rahasia umum kalau di twitter sering banget
ada ribut-ribut dengan berbagai macam topik hampir setiap harinya. Apalagi
sekarang ada beberapa autobase julid
yang emang dikhususin buat menebar kebencian. Kalau orang-orang bisa saling
diskusi dengan bahasa yang baik sih fine
fine aja, ya. Tapi nyatanya di media sosial lebih banyak manusia yang nggak
bisa ngontrol ucapannya dan losss aja enakin ngehujatnya mentang-mentang nggak
berhadapan langsung sama orang lain. Aku yang nggak terlibat dalam diskusi aja
suka kesel kalau bacain tweet-tweet
orang yang ngomongnya kelewatan, gimana perasaan orang yang dihujat? Aku nggak
tau apakah para penebar hate speech
ini pernah mikirin gimana dampak dari ucapan
mereka terhadap orang lain atau enggak, tapi faktanya itu di luar
kontrol kita. Yang bisa kita kontrol ya cuma diri kita sendiri. So for a reminder, please jaga ucapan kita di media sosial, ya!
And now let’s talk how
to respond to hate speech online instead. Waktu lagi browsing mengenai topik ini, aku nemuin salah satu artikel menarik
yang berjudul Teach Your Kids How to
Respond to Hate Speech Online. Kalau dipikir-pikir bener juga, ya. Aku
beberapa kali lihat di twitter orang-orang yang ngeluh karena akun twitternya
kena lock gara-gara usia. Dan waktu
aku cari tahu berapa batasan umur minimal di twitter, ternyata hasilnya adalah
13 tahun. Otomatis orang-orang yang ngeluh akunnya kena lock itu usianya di bawah ketentuan 13 tahun. Kebayang nggak gimana
di usia mereka kalau bacain hate speech
di twitter?
Di jaman yang udah serba canggih gini kayaknya emang susah ya
buat membatasi penggunaan media sosial buat anak-anak yang sebenernya belum
cukup umur. Solusi terbaiknya mungkin memang harus diajarin gimana caranya
ngerespon hate speeh-hate speech yang
kemungkinan bakal mereka temuin di media sosial. Orang dewasa aja masih banyak
yang kebakaran jenggot ikutan marah atau jadi sedih banget dan kepikiran kalau
dapet hate comment, gimana sama anak
kecil? So, kalau kalian punya anak,
adik, sepupu atau siapa pun yang masih belum cukup umur tapi udah aktif main
media sosial, bisa diajarin juga yaa gimana cara buat ngerespon hate speech online.
- Leave it/report/block
Cara paling
mudah untuk menghadapi hate speech
yaitu nggak perlu diladenin/dibalas, kalau dirasa mengganggu bisa report dan block aja pengguna yang bersangkutan. Nggak membalas ucapan buruk
orang lain nggak membuat kita kalah, kok. Kalau memang orang tersebut nggak
bisa berdiskusi dengan baik, daripada bikin kita ikutan emosi dan
membuang-buang waktu, lebih baik nggak usah diacuhkan.
- Don’t
bother to think about it
Nggak perlu
repot-repot mikirin hate speech orang
lain terhadap kita. Mereka nggak tau siapa kita, apa yang udah kita alamin, they know nothing about us. Dan mungkin
kita juga nggak mengerti tentang mereka yang membuat kita memiliki perspektif
yang berbeda. Sebenarnya punya sudut pandang yang berbeda itu wajar banget,
tapi kalau udah memaksakan pendapat pribadi kepada orang lain terutama dengan
bahasa yang kasar itu udah nggak wajar. Jadi nggak perlu dimasukin ke hati.
Anggap aja mereka orang gila yang nggak perlu didengerin.
- Distract yourself by doing something else
Kalau memang masih
susah buat nggak kepikiran, coba istirahat dulu dari media sosial dan
menyibukkan diri dengan hal-hal yang lain kayak baca buku, nonton film, nonton
drama, anime, dll.. Kalau efek hate
speechnya nggak main-main sampai bikin sedih banget dan overthinking, mungkin bisa puasa main
media sosial dulu selama beberapa hari sampai ngerasa lebih baik. Nggak buka
media sosial nggak bikin kita mati, kok.
- Talk about it
Kalau dirasa
mengganjal, bisa coba cerita ke orang terdekat kita. Kemungkinan besar mereka
bakal support dan nenangin kita buat
nggak perlu mikirin hate speech
tersebut, yang bisa bikin kita jadi ngerasa lebih tenang.
Yang pasti kita nggak boleh bales hate speech dengan hate speech juga. Kalau kayak gitu nggak bakal ada habisnya, dong? Udah nggak ada untungnya, cuma bikin emosi dan buang-buang waktu aja. Mendingan nonton video kucing yang uwu-uwu di twitter aja c:
Hi Via! AAAA I really like your thoughts.
ReplyDeleteSetuju banget sih, kita juga perlu berusaha menyediakan lingkungan yang sehat buat pikiran.
Oh ya, menurut kamu okekah untuk nge block akun orang yang kita kenal? ya sebenernya ngga ada masalah sih, tapi kadang kita hanya ngga ingin berbagi hal (seperti cuitan kita) dengan orang-orang tersebut. Thankyou!